Jumat, Januari 22, 2016

Fasilitas Cukai : Mendapatkan Etil Alkohol Tanpa Cukai Secara Legal



Fasilitas Cukai : Mendapatkan Etil Alkohol Tanpa Cukai Secara Legal
Deskripsi Training :
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Undang Undang Cukai sebagai salah satu jenis Barang Kena Cukai, yang dimaksud dengan “etil alkohol atau etanol” adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara sintesa kimiawi.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.011/2010 tentang Tarif Cukai Etil Alkohol, Minuman Mengandung Etil Alkohol dan Konsentrat Mengandung Etil Alkohol, diatur bahwa tarif cukai etil alkohol adalah Rp 20.000,00 per liter.
Mengingat manfaat etil alkohol yang cukup penting dalam industri, dunia penelitian dan medis, maka mendapatkannya dengan harga murah akan sangat berpengaruh dalam menekan biaya produksi dan menjadikan harga barang produksi yang bisa bersaing di pasar. Salah satu upaya secara legal untuk mendapatkan etil alkohol yang tidak dikenakan cukai adalah dengan mendapatkan fasilitas pembebasan cukai. Training ini akan memberikan gambaran sesungguhnya tidak sulit mendapatkan fasilitas pembebasan cukai atas etil alkohol.
Tujuan :
Setelah mengikuti training ini peserta akan :
  1. Memahami secara komprehensif kedudukan Etil Alkohol dalam kaca mata Undang Undang Cukai.
  2. Mampu membuat permohonan fasilitas pembebasan cukai etil alkohol dengan benar sehingga dipastikan akan mendapatkan fasilitas pembebasan cukainya.
  3. Mampu membuat laporan dengan benar atas penggunaan etil alkohol dengan fasilitas pembebasan cukai.
Outline :
  1. Memahami Kedudukan Etil Alkohol Dalam Sudut Undang-Undang Cukai.
  2. Memahami Upaya Agar Tidak Melakukan Pelanggaran atas Fasilitas Pembebasan Cukai Etil Alkohol.
  3. Memahami Tata Cara Pengajuan Permohonan Fasilitas Pembebasan Cukai atas Etil Alkohol. (Teori dan Praktik)
  4. Memahami Tata Cara Pelaporan atas Penggunaan Etil Alkohol dengan Fasilitas Pembebasan Cukai. (Teori dan Praktik)
Target Peserta :
  1. Pelaku industri yang menggunakan etil alkohol sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam produksinya.
  2. Pengelola rumah sakit yang membutuhkan etil alkohol dalam kegiatan medisnya.
  3. Lembaga atau badan resmi yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memerlukan etil alkohol dalam kegiatannya.

Evaluasi Dan Identifikasi Kegagalan Sebuah Pelatihan : Suatu Upaya Melakukan Perbaikan Berkelanjutan



Evaluasi Dan Identifikasi Kegagalan Sebuah Pelatihan : Suatu Upaya Melakukan Perbaikan Berkelanjutan
Belajar dari kesalahan dalam menyelenggarakan sebuah pelatihan dapat meningkatkan efektifitas sebuah pelaksanaan pelatihan baik yang diselenggarakan secara in house maupun public. Dengan demikian kemampuan pengelola SDM dalam mengevaluasi sebuah pelaksanaan pelatihan dapat digunakan sebagai sebuah alat (tools) yang membantu manajemen untuk mengetahui apakah akan mengulang kesalahan pada pelaksanaan pelatihan berikutnya (proses improvement), sehingga investasi yang dikeluarkan dalam bentuk biaya pelatihan dapat dipastikan akan memberikan “return” maksimal bagi perusahaan
Para pengelola HR selama ini lebih banyak berbicara tentang manfaat sebuah pelatihan secara kualitatif, dengan gaya bahasa yang umumnya hanya dimengerti oleh orang-orang HR. Sehingga manajemen tidak dapat secara pasti menilai apakah pelatihan yang dilaksanakan berdampak positif atau bahkan kontraproduktif. Agar dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis tentang penyelenggaraan program pelatihan maka sudah saatnya pengelola dan praktisi HR dapat menampilkan data dan informasi tentang manfaat dan dampak sebuah pelatihan secara kuantitatif dengan menggunakan “bahasa manajemen” yang lebih mudah dipahami.

Metode Pelatihan :
Pelatihan ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan
Outline :
  1. Mitos Vs Realita Dalam Pelatihan
  2. Apa Yang Akan Dievaluasi Dalam Pelatihan
  3. Merencanakan Evaluasi
  4. Data/Informasi Yang Diperlukan Sebelum, Saat Dan Sesudah Pelatihan
  5. Metoda Mengumpulkan Data Evaluasi
  6. Bagaimana Menganalisa Data Dan Informasi
  7. Konversi Data Dalam Nilai Yang Terkuantifikasi
  8. Menyajikan Laporan Kepada Manajemen

Essential Of IT Management for Non IT Officer



Essential Of IT Management for Non IT Officer
BACKGROUND
IT for non IT bukan untuk merubah orang non IT menjadi orang yang ahli dalam IT , tetapi menjadikan orang non IT mengerti dan dapat memaksimalkan fungsi IT di perusahannya.
Lebih jauh lagi, orang non IT memiliki pengetahuan tentang fungsi IT dalam proses bisnis perusahaan, memberikan arahan yang jelas tentang penggunaan PC, dan memberikan kesempatan kepada orang non IT untuk berkontribusi secara berarti di dalam memformulasikan, memonitor implementasi, dan mengukur program-program IT di perusahaan .
OBJECTIVES
Perbedaan keahlian antara orang IT dengan non IT sering menjadi kendala dalam perusahaan, sehingga dapat menimbulkan kegagalan dalam pengembangan program bisnis. Sering orang non IT memiliki kendala dalam pemanfaatan IT di suatu perusahaan, sementara kebutuhan perusahaan terhadap IT juga semakin tinggi.
Agar orang non IT dapat memanfaatkan IT dengan baik di Perusahaannya, maka diperlukan suatu jembatan yang dapat meminimumkan perbedaan keahlian IT yang diperlukan untuk orang non IT, sehingga orang non IT dapat lebih meningkatkan kinerja perusahaan dengan memanfaatkan IT yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
SYLLABUS
• Hari Pertama :
  1. The changing workplace.
  2. Jargon busting Information Technology.
  3. Information Technology life cycles.
  4. The governance of Information Technology
• Hari Kedua :
  1. Decision making Information Technology.
  2. IT investment and measurement.
  3. Developing IT strategies
  4. Risk management in Information Technology.

AUDIENCE TARGET
Manager and staff of All Department

EFFECTIVE INVENTORY MANAGEMENT



EFFECTIVE INVENTORY MANAGEMENT Meningkatkan customer service
Market yang berkembang, demand yang tidak pasti, variasi produk (SKU) yang makin banyak dengan quantity order yang sedikit, mendorong perusahaan untuk memikirkan strategi inventory yang tepat sehingga service level tetap terjaga namun inventory cost tetap rendah.
Pelatihan ini membahas strategi & teknik manajemen inventory untuk industri manufacture & jasa dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan merujuk best practice yang digunakan perusahaan kelas dunia
 Pelatihan ini sangat penting bagi: 
  • Manufacturing Manager
  • Production Planner
  • Material Manager
  • Logistic Manager
  • Material controller
  • Master scheduler
  • Warehouse manager
  • Finance/accounting manager

Tujuan, Manfaat & Sasaran:
  • Memahami kaitan strategi manufacturing dan inventory
  • Demand planning vs inventory
  • Memahami customer requirement & inventory
  • Logistic vs inventory

Materi pelatihan
  1. Manufacturing strategy & inventory:
    1. Make to stock
    2. Make to order
    3. Assemble to order
  2. Customer requirement & your KPI
    1. Memahami kebutuhan customer anda
    2. Information sharing dengan customer
    3. Product life cycle & control your inventory
  1. Safety stock
    1. Bagaimana menentukan service level & safety stock
    2. Faktor selain safety stock yang menyebabkan overstock
  1. Sales & inventory
    1. Konflik internal
    2. Demand planning
    3. Sales & operation plan kunci memenuhi kebutuhan customer
    4. Other source of demand
  1. Logistic & inventory
    1. Lokasi distribusi & inventory
    2. Stock out & transportation cost
    3. Akurasi stock
    4. How to handle unmoved inventory